Kronologi Peristiwa G 30
S/PKI
=> Latar belakang
G30S/PKI :
1. PKI menjadi salah satu partai pemenang dalam pemilu 1955.
2. Terbentuknya poros Jakarta-Peking.
3. Penerapan sistem pemerintahan berlandaskan NASAKOM.
4. Pergolakan politik yang semakin tidak stabil.
5. Terjadinya sengketa antara AD dan PKI.
=> Tujuan G30S/PKI :
-Mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis
=> Tokoh G30S/PKI :
D. N Aidit dibantu oleh Letkol Untung Sutopo
=> Kronologis G30S/PKI :
* Tahap persiapan PKI dan tindakan :
1. Membentuk ormas-ormas, seperti : SOSBI (Kaum Buruh), BTI (Kaum Tani), GERWANI, dan LEKRA.
2. Mengusulkan terbentuknya angkatan ke-5.
3. Memfitnah AD dengan isu Cup Dewan Jenderal.
4. Merebut sarana penting, seperti : Stasiun RRI, Pusat Telekomunikasi, dan Bandara Halim Perdana Kusumah.
5. Menculik dan membunuh para Jenderal dari AD.
* Tahap usaha AD menghadapi usaha PKI :
1. Mengingatkan pemerintah tentang tindak-tanduk kegiatan PKI.
2. Menolak terbentuknya angkatan ke-5.
3. Menyampaikan kepada pemerintah bahwa yang dibentuk AD bukan Cup Dewan Jenderal tetapi Wanjakti (Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi).
4. Menjaga dan mengamankan pemerintah dari situasi politik PKI
1. PKI menjadi salah satu partai pemenang dalam pemilu 1955.
2. Terbentuknya poros Jakarta-Peking.
3. Penerapan sistem pemerintahan berlandaskan NASAKOM.
4. Pergolakan politik yang semakin tidak stabil.
5. Terjadinya sengketa antara AD dan PKI.
=> Tujuan G30S/PKI :
-Mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis
=> Tokoh G30S/PKI :
D. N Aidit dibantu oleh Letkol Untung Sutopo
=> Kronologis G30S/PKI :
* Tahap persiapan PKI dan tindakan :
1. Membentuk ormas-ormas, seperti : SOSBI (Kaum Buruh), BTI (Kaum Tani), GERWANI, dan LEKRA.
2. Mengusulkan terbentuknya angkatan ke-5.
3. Memfitnah AD dengan isu Cup Dewan Jenderal.
4. Merebut sarana penting, seperti : Stasiun RRI, Pusat Telekomunikasi, dan Bandara Halim Perdana Kusumah.
5. Menculik dan membunuh para Jenderal dari AD.
* Tahap usaha AD menghadapi usaha PKI :
1. Mengingatkan pemerintah tentang tindak-tanduk kegiatan PKI.
2. Menolak terbentuknya angkatan ke-5.
3. Menyampaikan kepada pemerintah bahwa yang dibentuk AD bukan Cup Dewan Jenderal tetapi Wanjakti (Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi).
4. Menjaga dan mengamankan pemerintah dari situasi politik PKI
- 30 September 1965 : PKI menyusun kekuatan dengan mempersiapkan
pasukan-pasukannya di daerah Lubang Buaya.
- 01 Oktober 1965 : Pasukan PKI mengadakan penculikan para Jenderal.
- 02 Oktober 1965 : Pemerintah mengadakan operasi militer dengan menurunkan pasukan kostrad di bawah Meyjen Soeharto.
=> yang memerintah pasukan => RPKAD => Kolonel Sarwo Edi Wibowo
- 02 Oktober 1965 : Pasukan RPKAD berhasil merebut kembali sarana penting : Stasiun RRI, Pusat Telekomunikasi.
- 01 Oktober 1965 : Pasukan PKI mengadakan penculikan para Jenderal.
- 02 Oktober 1965 : Pemerintah mengadakan operasi militer dengan menurunkan pasukan kostrad di bawah Meyjen Soeharto.
=> yang memerintah pasukan => RPKAD => Kolonel Sarwo Edi Wibowo
- 02 Oktober 1965 : Pasukan RPKAD berhasil merebut kembali sarana penting : Stasiun RRI, Pusat Telekomunikasi.
- 03 Oktober 1965 :Berhasil merebut Halim Perdana Kusumah dan dilanjutkan dengan pencarian para Jenderal atas petunjuk Brigadir Polisi Sukitman.
- 04 Oktober 1965 : Dilakukan penggalian mayat para Jenderal di sumur tua Lubang Buaya.
- 05 Oktober 1965 : Dilakukan pemakaman para Jenderal di Kalibata, taman makam pahlawan.
- 06-09 Oktober 1965 : Diadakan operasi militer pembersihan G30S/PKI baik di Jakarta, Jatim dan Jateng.
- 09 Oktober 1965 : Berhasil menangkap Letkol Latif.
- 11 Oktober 1965 : Letkol Untung Sutopo tertangkap di Tegal dan tertembaknya D. N Aidit di Boyolali.
- 24 November 1966 : Kematian D. N Aidit disebarluaskan, dilanjutkan dengan penangkapan tokoh lain G30S/PKI, seperti Nyono, Dr. Subandrio, Umar Dani, Sam Kamarujaman, Kolonel Sakirman.
Para Jenderal yang terbunuh dalam peristiwa G30S/PKI :
1. Jenderal Ahmad Yani
2. Jenderal S. Parman
3. Jenderal R. Suprapto
4. Jenderal M. T Haryono
5. Jenderal D. I Panjaitan
6. Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar